Jakarta Kota Bogor dinilai memiliki banyak keunggulan dibanding daerah penyangga Jakarta lainnya. Di samping mudah diakses melalui tol Jagorawi, Bogor juga memiliki sarana transportasi massal yang lengkap, baik angkutan umum, bus dan juga commuter line. Kondisi itu menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu pilihan hunian yang paling dicari konsumen.

Direktur Pemasaran Takke Group, Bobby Nasution mengungkapkan Kota Bogor mempunyai infrastruktur kota yang bagus, selain latar belakang budaya masyarakatnya yang sejak dulu dikenal baik. Belum lagi alamnya yang relatif lebih sejuk sehingga menjadi pilihan utama sebagai lokasi hunian.

“Saya kira Kota Bogor masih akan terus menjadi lokasi yang paling diminati masyarakat untuk hunian. Apalagi kota ini masuk dalam deretan kota-kota terbaik di Indonesia, dengan dukungan infrastruktur transportasi yang cukup baik,” kata Bobby yang ditulis Liputan6.com, Selasa (3/10/2017).

Menurut dia, perbaikan akses Jakarta-Bogor nantinya juga akan semakin baik dengan rencana pembangunan angkutan kereta ringan (light rail train/LRT) yang direncanakan hingga ke Sentul. Selain juga kehadiran jalan tol menuju Bogor Outer Ring Road (BORR). Bobby memprediksi kedua proyek tersebut akan berdampak sangat positif terhadap permintaan properti di Bogor terutama hunian apartemen.

Saat ini Takke Group sedang memasarkan proyek Apartemen Gardenia Bogor yang berlokasi di Jalan KS. Tubun Raya atau lebih dikenal dengan Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kota Bogor, dengan pemandangan menawan ke Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Pancar. Lokasinya sangat dekat dengan exit tol Sirkuit Sentul dan tol Sentul Selatan.

“Apartemen Gardenia Bogor ini bukan hanya nyaman dihuni tapi juga menguntungkan sebagai instrumen investasi properti. Ada beberapa perguruan tinggi yang berada di sekitarnya yang memiliki ribuan mahasiswa. Setiap tahun banyak mahasiswa baru yang mencari tempat tinggal untuk kost-kostan di sekitar kampus,” papar Bobby.

Pengembang telah menyelesaikan pengerjaan struktur dan penutupan atap (topping off). Apartemen Gardenia Bogor terdiri dari dua tower yakni Tower Raflesia dan Tower Bougenvile. Selanjutnya, akan dimulai pengerjaan tahap finishing, sehingga target serahterima unit dapat dipenuhi pada pertengahan 2018.

Takke Group membangun Apartemen Gardenia Bogor di atas lahan seluas 1,3 hektare. Masing-masing tower memiliki ketinggian 25 lantai yang merangkum sebanyak 1.539 unit dengan berbagai tipe. Jumlah unit itu terbagi di Tower Raflesia 465 unit dan Tower Bougenvile sebanyak 1.074 unit.

Unit-unit Apartemen Gardenia Bogor ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Konsumen yang sudah membeli pada penjualan perdana pada 2014 seharga Rp 180 juta untuk tipe Studio dengan ukuran 20 m2, saat ini sudah mengantongi keuntungan hampir 100 persen. Karena saat ini unit dengan tipe dan ukuran yang sama harganya sudah mencapai Rp 300 juta per unit.

“Tower Bougenvile sekarang sudah terjual 70% yang menunjukkan minat masyarakat cukup besar. Pembelinya mayoritas adalah warga sekitar Bogor,” papar dia.

Keunggulan lain dari proyek ini adalah memiliki lahan parkir yang sangat luas. Guna mengakomodir kebutuhan penghuni, areal lahan parkir yang disediakan mencapai 24.578.71 m2. Kapasitas parkirnya mampu menampung sebanyak 729 unit mobil dan 233 unit motor, dengan perbandingannya 1:2. Artinya, setiap 2 unit apartemen mendapatkan 1 lot parkir.

Menurut Bobby, jarang sekali apartemen yang menawarkan parkir dengan perbandingan tersebut, kecuali beberapa apartemen kelas atas. Apartemen ini juga dilengkapi fasilitas lainnya berstandar hotel bintang lima.

Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit properti di kawasan Bogor juga cukup baik. Kondisi itu dilirik banyak bank penyalur kredit properti, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Menurut Executive Vice President Non Subsidized Mortgage Lending Division Bank BTN, Suryanti Agustinar, BTN terus meningkatkan penyaluran kredit properti khususnya KPR/KPR di wilayah Bogor.

Saat ini sekitar 60 persen porsi pembiayaan BTN berada di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dimana dari angka itu persentase Bogor sekitar 20 persen.

“Kami akan genjot lagi penyaluran KPR/KPA di Bogor dengan semakin maraknya pembangunan proyek properti di sini. Saat ini pembiayaan perumahan BTN di Bogor, hampir 80 persen masih didominasi KPR, sisanya KPA,” kata Suryanti.

Dia menambahkan, pertumbuhan kredit properti di daerah tersebut setiap tahun cukup signifikan yakni berkisar 15-20 persen. Hal itu karena kawasan Bogor semakin diminati sebagai tempat tinggal termasuk hunian vertikal yang semakin marak.

Untuk meningkatkan penyaluran kredit, khususnya apartemen, BTN memberikan banyak program maupun promo. Di Apartemen Gardenia Bogor besutan Takke Group misalnya bank ini memberikan uang muka ringan mulai dari 10% dan bunga khusus 8% (tetap) untuk tiga tahun pertama, kemudian 9 persen untuk tahun keempat.

“Selain itu bunganya floating (mengambang mengikuti fluktuasi bunga pasar di counter Bank BTN). Banyak yang tadinya cicil langsung ke pengembang (tunai bertahap), dialihkan ke kredit BTN,” ujar Suyanti.

Adapun dari Januari hingga Juni 2017, Bank BTN telah menyalurkan KPR dan dukungan pembiayaan perumahan sebanyak lebih dari 370 ribu unit atau sebesar Rp 39 triliun atau 56% dari target perseroan tahun ini sebanyak 666 ribu unit.

sumber : liputan.com

Related Articles