Pada peletakan batu pertama pabrik PT. Nestle Indonesia yang dilakukan secara virtual, kamis (20/05/2021), Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan keyakinannya Jawa Tengah bakal dilirik oleh para Investor.

Nestle kembali merealisasikan investasinya senilai 200 juta dollar AS / setara Rp.2,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.050 per dollar AS) dengan membangun pabrik ke-4 di Batang, diatas lahan seluas 20 hektar. Pabrik ini nantinya akan memproduksi produk susu cair Bear Brand, minuman siap konsumsi Milo dan Nescafe untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.

Bahlil menilai, dengan adanya pabrik ini bisa menciptakan perputaran dana yang cukup tinggi lantaran sistem bisnis yang dikelola Nestle melibatkan masyarakat setempat dengan para peternak di desa yang kemudian hasil ternaknya bisa dijadikan bahan baku.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan LG Energy Solution, anak perusahaan LG Grup menandatangani nota kesepamahaman (MoU) untuk membangun pabrik baterai untuk mobil listrik di Indonesia. Proyek investasi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai 9,8 miliar dollar AS / Rp 142 triliun (kurs: Rp 14.500 per dolar AS).

Bahlil mengatakan, investasi ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang memiliki pabrik baterai terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai lithium untuk mobil listrik.

Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan KIT Batang akan mendukung tujuan pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan kerja.

Pengembangan KIT Batang sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019 dan Perpres No. 109 Tahun 2020.

Menurut Wihaji, para tenant sudah banyak yang antre untuk berinvestasi di KIT Batang.

Sumber : Diambil dari kumpulan berita di Kompas.com
Foto : (Bisnis – Triawanda Tirta Aditya)

Related Articles