JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Wisata Laut Pekalongan tengah ditangani dengan penataan modern. Jika kelak rampung, diharapakan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat terutama pasca pandemi Covid-19. Saat ini, proses penataan kawasan tengah dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ditjen Cipta Karya.

Penataan kawasan tersebut diharapkan mampu menghadirkan para wisatawan untuk datang ke Pekalongan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Pandemi Covid-19, Pemerintah yakin sektor ekonomi utama bisa kembali rebound adalah sektor pariwisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Jawa Tengah Dwiatma Singgih Raharja Sabaris mengatakan, pekerjaan penataan ini ditargetkan rampung pada November 2021. “Hingga 23 September 2021 progres konstruksinya telah mencapai 83 persen dan ditargetkan akan rampung pada November 2021,” papar Dwiatma.

Pekerjaan Penataan Kawasan Wisata Laut Pekalongan telah dimulai sejak 27 Oktober 2020 dengan anggaran sebesar Rp 48,94 miliar dari APBN tahun 2020-2021 oleh kontraktor PT Abadi Prima Intikarya. Adapun lingkup pekerjaan meliputi 9 zona. Zona1 berupa main entrance, pos jaga, ticketing, parkir, dan sclupture. Sedangkan zona 2 berupa kantor pengelola dan MEP.

Zona 3 berupa panggung rakyat, plaza batik, tower batik, playground serta pelataran, ruang ganti panggung, dan area bermain pasir. Zona 4 berupa bangunan suvenir, bangunan budaya, service area, dan mushola. Selanjutnya zona 5 berupa plaza, dermaga skywalk, promenade, kolam untuk anak serta dewasa, kolam air bunga, dan kolam pembersih kaki. Kemudian zona 6 berupa jalur evakuasi, kios, pelataran, dan service area. Untuk zona 7 berupa dermaga, jogging track 3, promenade 2, kolam ikan. Zona 8 berupa jogging track, pelataran. Terakhir zona 9 berupa ruang publik.

“Selain potensi pantai, Kota Pekalongan juga memiliki wisata budaya batik dan wisata religi. Diharapkan objek wisata air ini dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjung ke daerah ini,” jelas Dwiatma.

Penulis : Masya Famely Ruhulessin
Editor : Hilda B Alexander

Sumber: Kompas.com – 28/09/2021, 11:30 WIB

Related Articles