Jakarta – Harga rumah tercatat terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kenaikan harga rumah bahkan diperkirakan makin melambung tinggi dan tak terjangkau lantaran kenaikan harga tanah yang sangat cepat.

Padahal di saat yang sama, terjadi pelemahan daya beli di masyarakat. Meski masih menjadi perdebatan, namun tudingan melemahnya daya beli masyarakat patut mendapatkan perhatian dari pemerintah, menyusul tutupnya sejumlah toko-toko ritel yang notabene selama ini jadi primadona bagi masyarakat.

Bos alias pendiri dan chairman dari Lippo Group, Mochtar Riady sendiri berpendapat, harga rumah yang terus naik adalah fenomena yang terjadi di seluruh negara, termasuk negara maju. Meski tak mengkonfirmasi adanya pelemahan daya beli di masyarakat, namun dia yakin bisnis properti akan terus tumbuh di masyarakat.

“Kalau perekonomian Indonesia terus berkembang, dengan sendirinya properti itu akan terus berkembang. Kita lihat contohnya di luar negeri, makin tumbuh perekonomian, di situ properti makin berkembang. Karena setiap orang membutuhkan rumah. Jadi tidak pernah berhenti,” katanya saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Tudingan mengenai lemahnya daya beli di masyarakat dipercaya lantaran adanya perubahan pola ekonomi di masyarakat. Mulai masuknya tatanan kehidupan masyarakat ke era digital pun dianggap menjadi salah satu faktor pendorongnya.

“Saya kira ini adalah suatu perubahan ekonomi. Jadi ini menuju ke arah yang lebih baik, dan itu pasti ada satu stagnasi,” pungkasnya.

sumber : https://finance.detik.com

Related Articles